Konsolidasi Pengadaan Laptop Dalam Negeri, LKPP Klaim Penghematan Rp 1,8 Triliun
Konsolidasi pembelian laptop lokal, LKPP serukan penghematan Rp 1,8 triliun JAKARTA - Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Umum (LKPP) konsolidasi pembelian laptop TA 2022 lintas kementerian, lembaga daerah, dan pemerintah. Program konsolidasi pengadaan laptop Rs.6,33 triliun diharapkan dapat meningkatkan Rs.1,8 triliun.
Pemimpin LKPP Abdullah Azwar Anas mengatakan pemerintah menghabiskan total Rp 6,33 triliun untuk belanja TIK, termasuk Rp 3,42 triliun untuk pendidikan dan Rp 2,92 triliun untuk manajemen perkantoran TIK. Dengan mengkonsolidasikan pemerintah, ia mampu secara efisien mengembalikan Rs 1,8 triliun.
“Kapasitasnya Rp 951,3 miliar untuk laptop TIK pendidikan dan Rp 867,2 miliar untuk laptop manajemen perkantoran,” katanya saat berkunjung ke Gedung Tempo, Jakarta Barat, 10 Agustus 2022.
Keenam produsen notebook peserta Konsolidasi Notebook Nasional adalah perusahaan yang telah mencapai setidaknya 25% dalam National Component Level Item (NCLE). Ke depan, kata Anas, tergantung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, konsolidasi bisa melalui kodifikasi produk yang saat ini sedang difinalisasi dengan Perbendaharaan dan BPS.
Bayangkan, lanjut Anas, jika integrasi ini diperluas ke alat kesehatan atau mesin pertanian dan industri lainnya, hasilnya akan luar biasa. "Ini juga memastikan industri lokal karena pemerintah pasti akan membelinya, jadi investasi mereka jelas," katanya.
Selain meningkatkan efisiensi, konsolidasi juga dapat mendorong industri dalam negeri karena produsen notebook didorong untuk meningkatkan komponen internal mereka Dan pemerintah berencana untuk menerapkan sistem ini di sektor lain juga, yang dapat membawa banyak manfaat.
Dalam keterangan tertulis di situs resmi LKPP, tim ahli di bidang organisasi, birokrasi, dan teknologi informasi Kementerian Keuangan mengakui inovasi LKPP Sudarto. Menurutnya, hal ini memungkinkan pemerintah untuk menghemat pengeluaran publik.
“Dengan mengintegrasikan pasokan laptop untuk produk rumah tangga, pasokan tidak hanya menjadi lebih efisien tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat,” katanya pada 29 Juli 2022.
Sudarto juga sepakat bahwa program konsolidasi aset/jasa sedang dilakukan di sektor lain seperti mesin dan peralatan serta peralatan medis. Menurut dia, tidak hanya meningkatkan konsumsi rumah tangga, tetapi juga meningkatkan kualitas produksi lokal.
“Jadi harapannya tidak hanya dimanfaatkan oleh sektor publik dan swasta, tetapi juga ekspor dan bersaing dengan produk luar negeri,” kata Sudarto.
Asisten Koordinasi Pariwisata dan Industri Kreatif Kementerian Kelautan dan Perikanan Odo RM Manuhutu mengatakan integrasi notebook nasional ini merupakan implementasi dari Inpres kedua 2022 tentang kampanye Bangga Buatan Indonesia. Ia berharap kerjasama antara LKPP, kementerian dan swasta dapat menghasilkan produk dan harga yang lebih baik di masa mendatang.
“Kami akan mendukung konsolidasi lebih lanjut dengan LKPP dan kementerian lainnya,” kata Odo.
Baca: Xyrex Tandatangani Kesepakatan Rp 900 Miliar untuk Beli Laptop Secara Nasional
Komentar
Posting Komentar