Xiaomi Optimistis Tepat Waktu Ikut Ranah EV Medcom.Id
Jakarta: Xiaomi melebarkan sayapnya di bidang kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Bukan hanya mobil listrik. Kendaraan yang dirancang oleh Xiaomi adalah kendaraan listrik yang mampu mengemudi sendiri atau mengemudi secara otonom. Xiaomi juga memperkenalkan teknologi Pilot untuk kendaraan otonom ini sekitar dua bulan lalu. CEO Xiaomi Lei Jun meyakini raksasa teknologi China ini berada di saat yang tepat untuk memasuki persaingan mobil listrik meski Tesla telah mendominasi pasar selama sekitar 10 tahun. Merujuk pada Arena EV, pernyataan sang CEO cukup ambisius, dan Lei Jun juga menambahkan bahwa dalam bukunya, pasar kendaraan listrik adalah satu-satunya pilihan dan jalan masa depan bagi perusahaan yang dipimpinnya. Senang Mengilhami Malu Sedih Pernyataan Lei Jun jelas dari laporan keuangan kuartal terakhir, yang menunjukkan bahwa tim R&D saat ini memiliki lebih dari 1.000 karyawan. Terlebih lagi, upaya kendaraan listrik ini merugikan perusahaan sekitar $88,3 juta (Rs. 1,3 miliar). Mobil pertama Xiaomi ini diharapkan bisa masuk produksi massal pada semester pertama tahun 2024 dan akan diproduksi di pabrik Xiaomi. Banyak laporan mengklaim bahwa Xiaomi telah menyelesaikan prototipe rekayasa dan pindah ke fase integrasi perangkat lunak. Sumber yang mengetahui informasi memperkirakan bahwa kendaraan pertama Xiaomi akan menjadi sedan bertenaga LiDAR yang akan dijual seharga 300.000 yuan atau sekitar $ 43.000 (Rs 637,7 crore). Sementara itu, laporan dari sumber lain mengklaim bahwa Xiaomi akan meluncurkan serangkaian model dengan harga mulai dari 200.000 RMB atau sekitar $29.000 (Rs 430,07 juta) hingga 300.000 RMB atau sekitar $43.000 (Rs 637.000). Sebelumnya, antusiasme Xiaomi untuk memasuki segmen kendaraan listrik begitu besar, terbukti dengan upayanya memberikan tekanan kepada Beijing Automotive Group Company (BAIC) untuk membantu mereka memproduksi kendaraan listrik. Rencana Xiaomi untuk memasuki pasar kendaraan listrik diumumkan tahun lalu. Xiaomi sekarang berharap untuk bermitra dengan BAIC dan menjajaki kemungkinan bekerja sama dalam pembelian langsung pabrik kedua Hyundai di Beijing oleh Xiaomi. Pembelian pabrik ini menawarkan banyak keuntungan, salah satunya sudah dilengkapi dengan lisensi untuk produksi mobil. Kedua pria itu hanya merenovasi sebuah pabrik tua dan kemudian menggunakannya untuk memproduksi kendaraan listrik dengan merek BAIC atau Xiaomi.
Apa pendapat Anda tentang artikel ini?
(MMI)
Komentar
Posting Komentar